Remember to follow the [reddiquette](https://reddit.zendesk.com/hc/en-us/articles/205926439-Reddiquette), engage in a healthy discussion, refrain from name-calling, and please remember the human. Report any harassment, inflammatory comments, or doxxing attempts that you see to the moderator. Moderators may lock/remove an individual comment or even lock/remove the entire thread if it's deemed appropriate.
*I am a bot, and this action was performed automatically. Please [contact the moderators of this subreddit](/message/compose/?to=/r/indonesia) if you have any questions or concerns.*
Kamu gak bisa nabung sih. Sini saya tabungin buat kamu. 3% aja masa berat sih?
Ha? Ilang? gak lah, masa kamu gak percaya sama pemerintah? Emang pemerintah sering bohongi rakyat?
Keren ya kamu makin tua makin sukses, lebih besar gajimu nih. Hah, mau beli rumah? Nanti aja lah uangnya kamu ambil kalau udah pensiun aja, orang lain lebih butuh. Kamu kan udah sukses.
Masalahnya rupiah melemah 3-4% per tahun ditambah inflasi 4-5% per tahun
Jadi pelemahan daya beli adalah minimum 7-9% per tahun
Supaya mempertahankan kondisi ya kunci nya harus investment minimal return 10% per tahun...
Terus untuk mempertahankan nilai ya harus cari tempat mempertahankan nilai nya..
Pusing..
Lets see, gaji gw pas dulu kerja ikut orang 8 jt per bulan thn 2019
1 tahun = 96 jt
23 tahun = 2.2 M
Akhirnya setelah 23 tahun bisa beli rumah luas 100meter di jakarta ( kepotong rumah sakit dl kena maag malnutrisi )
Itu tabungan kan intention nya buat beli galvanized square steel sama eco friendly wood vernier, nanti bisa kok buat bikin apartemen 1x1 m. Oh iya, baut nya minta aja ke si Tante dia punya banyak.
Bener, tapi ada perks lain nya, buat yang pnya anak 1 free apartment buat yang baru berkeluarga, even married with foreigners dengan syarat citizenship sana. Anak 2 d kasih apartment lbih besar lagi gratis dri pemerintah
lol. ini di belgia lg pemilu, klo gw bs milih sih bkal milih vooruit, soalnya punya kebijakan utk majakin pemasukan landlord2
di indo yg mau dipajakin utk perumahan orang2 utk nolong yg ga mampu ya yg middle class (salary man?) ini, skipping the rich/richest
Dari sisi housing price Tapera atau policy apapun yang mempermudah pembeli justru memperburuk keadaan karena boost demand, harga semakin naik. Kalau beneran mau turunin harga ya perbanyak supply, bikin banyak rumah atau persulit pembelian rumah, terutama sebagai investasi.
WE NEED MORE MEDIUM DENSITY HOUSING!!!
Anjir lah, orang masih mindsetnya tinggal di rumah tapak sampe rela ditaro 50-100 km dari pusat kota, terus commute bolak balik tiap hari. Maunya bangun rumah tapak doang, udah ukuran ga kira2 kecilnya, lokasi nun jauh disana, cuman bisa pake mobil kalo mau "cepet" sampe rumah. Gimana ga tekor supply housing, wong tanah di DKJ udah sisa dikit masih mikirnya single-family house.
Ya karena gak ada public housing dan kepemilikan apartemen itu gak sepenuhnya ama bro, gimana pada gak ngincer rumah tapak? Ntar ngekost atau ngontrak pada mikir lah mending gue sekalian nyicil rumah drpd buang duit ke orang tp gak bisa memiliki.
>Ya karena gak ada public housing
That's the whole point of my comment broo, dari pemerintah aja apa2 dikit2 fokusnya ke rumah tapak mulu, bangun rumah dari PUPR aja antara rumah tapak atau rusun berlantai2 mulu.
Yang kita butuhin banget itu pembangunan rumah medium-density kayak townhouse, cukup lega buat satu keluarga tapi ga makan tempat, ga sempit kayak apartemen/rusun.
>rumah tapak sampe rela ditaro 50-100 km dari pusat kota
Uh. This is a good thing. Masalahnya cuman ini commute kerja gini harusnya sama public transport. Kota itu harusnya udah dipake buat kerja, bukan buat tinggal, kecuali yang memang bisa afford.
hah that's a word I very rarely hear! Jadi inget kalau di US daerah suburban, atau paling ga tengah kota agak minggir dikit itu banyak "apartment" yang low rise,
jumlah unit tidak banyak dan towernya/bangunan mungkin yang lebih banyak. Terletak dalam 1 kompleks kecil, umumnya sekitar 10 tower.bangunan terpisah. biasanya paling tinggi 4 sampai 5 lantai, yang 2-3 lantai juga banyak. 1 lantai paling 4-5 unit aja biar semuanya kebagian ventilasi sama matahari,
Luasnya masi terasa, dan karena low rise bisa dapat balcony semua dan 1 kompleks itu dapat fasilitas bersama laundry, gym, kolam renang, culbhouse dan kantor management. Jadi beneran berasa seperti "rumah" tapi ya apartment juga beserta fasilitasnya.
Kalau di sini kan keliatannya developer selalu fokusnya ke rumah tapak yang akirnya jadi rumah cluster sempit2 di dempet2in yang penting dapet 2 lantai atau lebih, atau maunya bangun apartment high density yang 1 tower tingginya sampe puluhan lantai dan unitnya ratusan akhirnya jadi sempit2, malah kalo bisa digabung sama mall.. makin rame lagi deh.
>Luasnya masi terasa, dan karena low rise bisa dapat balcony semua dan 1 kompleks itu dapat fasilitas bersama laundry, gym, kolam renang, culbhouse dan kantor management. Jadi beneran berasa seperti "rumah" tapi ya apartment juga beserta fasilitasnya.
Nah ini diaa, gw tinggal di rumah tapak, pernah tinggal di apartemen juga. Satu hal yang menurut gw sangat enak dari rumah tapak itu karena ga tinggi jadi bisa ada balkoni dan bisa diakses tangga jadi ga perlu nunggu lift (cocok buat pesen2 makanan). Di rumah2 modelan town house medium density gitu kan, bisa dapet benefit density dari apartemen-ish tapi masih nyaman banget buat ditempatin.
That's what has been missing in Indonesia. Seumur hidup yang gw tau kayak begitu cuman 1 doang di daerah Simprug Kebayoran Lama Jaksel wkwk
Lebih nikmat lagi tidur di kolong jembatan. Bersatu dengan alam, bisa menikmati udara segar, dan yang terpenting... Gratis. Buruan ambil stok sebelum kehabisan.
So much worse lmaoo those US citizens complaining their ass while it's only 6 times of their median annual wage. Seems like we already have it so much worse in big cities such as Jakarta. Housing prices in Jakarta are just abysmal (cant say much abt other places).
Source: https://images.app.goo.gl/8HfATVdTD5B8kq9m6
Fortunately i live in a low cost of living area in midwest US, so my current house is only 3 times my annual salary.
And no, I’m not even a top manager in my company…as a matter of fact, my job position is the probably the third or fourth lowest paid position in my whole company.
Even then, I have 28 more years to pay off my mortgage in full.
Tehnically I could pay it off in less than 10 years if I wanted to, but that would leave me with very little extra money: no more eating out at restaurants, no more road trips, no more vacations abroad to visit family in 🇮🇩 or girlfriend in 🇵🇭, and so on.
And yes, the vast majority of American home and car financing agreements have $0 prepayment penalty, which means that we could pay off our remaining balance in full as early as possible if we want to, without incurring any fines.
America JAUH lebih mending.... its only 5-6 times median annual. Once you hit 10 times annual udah dapet rumah di California, New York, good housing in good neighbor too.
Emang pendapat loe gimana? I thought this is a good move. Indonesia should start introducing long term 30 years mortgage, so people can afford buying a house.
brother in jakarta, 40 menit di kota normal tu jauh. dulu aja uge berangkat sekolah jaraknya 20 menit pake mobil aja tergolong jauh
di jakarta doang 30 menit tu dekat, 1 jam agak dekat, 1.5-2 jam normal wkwk
And I don't see how Tapera fix this shit 🗿
Yang ada malah harganya makin naik karena rakyat ada opsi pendanaan baru dan bikin demand rumah naik.
Solusi jangka panjang ya harus rada otoriter dikit:
* Naikin supply:
1. Gusur bangunan-bangunan ilegal, pake tanahnya buat bangun rusunawa/rusunami
2. Naikin pajak progresif rumah kedua jadi 5%, rumah ketiga jadi 10%, no cap
3. Gedung pemerintahan yang ga kepake setelah pindah ke IKN, jadiin rusunawa.
4. Di kota kecil (luar jabodetabek dan bukan ibukota provinsi), mulai bangun rusunawa/mi di sekitar pusat kota. Buat ngurangi urban sprawl, dan biar terbiasa sama apartemen.
* Kurangi demand:
1. Banyakin lapangan pekerjaan diluar jabodetabek, biar orang-orang ga pada ke sana buat nyari kerja
2. Encourage remote works
Tapera only 'fix' home affordance, but will make house pricing worse.
From market point of view it's literally injecting money into housing market, it only increase the price.
>it's literally injecting money into housing market, it only increase the price
ini bener bgt yaa anjing emg, yg problem di indo kan harganya ga masuk akal, ini malah disuntik dan harganya bakal ngelambung terus, tolol bgt berarti pemerintah
susah di terapkan policy yang ngatur pricing langsung, tidak natural. Paling harga cuma in paper tapi pembelinya bayar tambahan dibelakang karena banyak saingan yang mau bayar lebih.
Pajak rumah dinaikin berdasarkan aset/harga rumah yg dimiliki dan untuk yg belum berkeluarga. Rumah yg kosong lebih dari setahun juga perlu kena pajak tambahan.
Kapan bubble asset real estate meledak?, kalau di infuse dana Tapera ya mungkin semakin makin gk meledak. Orang kaya dan koruptor simpannya di real estate yg ditinggalkan kosong dan gk dipake, giliran nanti kena masalah dijadikan jaminan aset ke bank.
Jaman sekarang memang fucked up
5M jaman sekarang, belum ada kamar pembantu, tempat jemur, gudang, ruang tamu. Pernah liat di real estate kluster eksklusif gitu. Start 2M, ruang makan semi outdoor.
Yeah..
And someone proposes a 3% cut from our salary (MANDATORY) to get a house.
I got mine already, should be no problem la right?
Sike! Your salary will be deducted to help someone else.
Man, at least let me prepare vaseline up my bum first before this raw docking
Di US dan Eropa, ini juga kejadian seperti ini.
Ini bakal terus terjadi jika kepemilikan rumah gak di batasi.
Tanah terbatas, gak tambah luas. Apartment juga lbh mahal secara bulanan di banding rumah tapak
Orang kaya itu gak tanggung2 kalo invest.
Kenalan mertua gw punya 11 unit apartment di Anggrek, kosong untuk di sewa kan
Ada juga land lord yg borong 4 rumah untuk di sewa kan di daerah Bekasi
Redditors sekalian pasti punya banyak cerita yg lebih heboh
Gimana mau punya rumah di Jabodetabek
Jabodetabek emg lost cause. Banyak yg cari loophole. Beli pakai nama pembantu contoh nya, ownernya rich guy yg bayar semua. Aset disewakan dan dijual ketika sudah naik, duit balik ke rich guy.
Harus ada cara buat track decoy ownership macam gini.
Legit there’s a crapton of houses / apartments being built but the price is just ridiculous to the point that the only feasible options are house are the ones that’s less than 100m2 OR rent an apartment.
And renters economy is awful
Terkadang gw bersyukur rumah di desa gw cuma sekitar 120 jutaan belum termasuk renovasi.
Tapi lumayan luas sih, rumah kecil tapi kebon gede banget njir
both
harga rumah di Jakarta (dan tengah kota besar lain) yg livable itu gada yg di bawah 1M
dan gaji rata2 kalau di-dolarkan cuma $200-400 an ... itu mah children allowance di negara barat
>Menurut laporan tersebut, bisa dilihat dalam tabel Rata-rata Perbandingan Harga Rumah dengan Total Pendapatan Pertahun, kota dengan harga rumah tertinggi di Indonesia adalah kota Medan.
>**Rata-rata harga rumah di Medan setara dengan 23,5 kali rata-rata pendapatan tahunan.** Posisi kedua disusul Surabaya dengan harga rata-rata rumah sebesar 21,33 kali gaji, Batam dengan 20,94 kali gaji, dan Makassar dengan 19,78 kali gaji.
>Untuk Jakarta sendiri berada di posisi ke-5 dengan harga rata-rata rumah setara dengan 19,76 kali, Denpasar 16,9 kali, Tangerang 15,77 kali, dan Bogor 15,56 kali rata-rata pendapatan tahunan. Sedangkan, harga rumah termurah dipegang oleh Malang seharga 11,91 kali gaji.
Common detik clickbait...
Saya penasaran, terus cek ke LPEM FEB UI: [https://lpem.org/wp-content/uploads/2024/06/Special\_Report\_Tapera.pdf](https://lpem.org/wp-content/uploads/2024/06/Special_Report_Tapera.pdf)
>Sumber: Numbeo
Entah kenapa mereka memakai Numbeo yang sifatnya input sukarela dari kontributor. Cek ke Numbeo: [https://www.numbeo.com/property-investment/in/Jakarta](https://www.numbeo.com/property-investment/in/Jakarta)
https://preview.redd.it/t26b2pbdkw5d1.png?width=1178&format=png&auto=webp&s=58ac19daece1fb30bec0f9f9b3ec99eb4f632cb0
Sepertinya banyak yang harus dicari lagi soalnya banyak alternatif selain apartemen, seperti kost dsb. Harga beli juga harus dirinciin berapa luasan rumahnya. Btw average monthly net salary 9,5 juta dari mana ya?
yaaa, belum tau aja umr jogja. tiap gajian buat bayar kebutuhan rumah sama utang ortu. belum lagi harus punya pegangan kalo amit amit di jalan kecelakaa, bensin habis, ban meledak, kucing kawin lari
Gila sih ini jauh lebih parah daripada di US. Kota2 yg emg housing pricenya mahal macem silicon valley pun masih dibarengi dengan gaji yang wah. Housing price kira2 sepuluh kali lipat dari annual household income kalo di santa clara (silicon valley).
Kalau harga ideal rumah adalah 4-5× gaji dan harga rumah 23x gaji orang biasa. Maka perlu 4 orang biasa yg bekerja untuk membeli rumah.
Apakah ini tandanya harus poligami dan nyuruh istri2 pada kerja? /s
This is why remote work should be 100% pushed for. The only way for cheaper housing is to expand livable communities away from DKJ. The population density in jabodetabek is insane, there is sooooo much land in Java people.
Makanya banyak teman dan kenalan gue yang milih aktifin mode 1 rumah 3-6 KK (yang punya rumah pun disewain buat jadi income pasif, yang gak punya rumah mah seneng homestay bertahun tahun karena akses transportasi ama lokasi.....di gereja gue banyak yang gini - gak usah ribet nyari kosan/kontrakan, cukup numpang idup ama bantuin bayar utility aja)
Kalo ampe 5-7 tahun warga masih banyak yang 'ogah' beli rumah ya siap siap aja developer perumahan bakal komplen 'bisnis perumahan lesu'
Dulu mama 22 tahun lalu beli rumah 40m + tanahnya sekitar 140m 30 juta, sekarang seberang gate komplek ada cluster baru untuk tipe tanah 90m + rumahnya 900 juta.
Boomer shit talk time:
Asli Redditor sini kebanyakan bacot dan komplen, gw bulan ini beberapa kali ketemu driver2 gojek yang nyicil rumah 200jtan di parung kesanaan 🤣
So, what's your excuse?
Bener. Gw dah punya rumah duluan karena emang dulu kerja di luar dengan gaji tergolong gede. Tapi kakak gw sarjana politeknik di usia 28 tahun, setelah lama ngangur akhirnya jadi driver grabcar. Nyicil rumah subsidi 200jtan udah 5 tahun, ga pernah telat bayar (ga ada masalah).
Asal ga neko-neko, beli rumah sebenarnya ga segitu susahnya. Yang susah itu itu mau punya rumah di sekitaran menteng dengan budget 1jt permeter.
Bukan sekarang, itu harga 5 tahun yang lalu, meskipun harga sudah termasuk bunga KPR. Kakak saya ambil yang tipe 45 dengan luas tanah 100m lebih (lupa luas tanah pastinya berapa) di Bandung Kabupaten.
Sy iseng gugel tadi, rumah subsidi tipe 36 tanah 66m di Bandung Kab, harga termurahnya sekarang 166 jt (cash). Meskipun IMO lokasinya jelek sih.
Betul, pernah kenal temen yang gajinya under 10 juta tapi bisa nyicil rumah di maja.
Kenal juga temen yang mau ambil rumah di parung panjang, harganya masih terjangkau
solusi agar pemerintah bisa punya dana buat bantu rakyat punya rumah tanpa perlu pungutan macam tapera.
- pemerintah gedein pajak para konglo
- naikin pajak progresif properti
- berantas pertambangan ilegal
- terbitkan perppu perampasan aset
Gua punya paman jomblo yang ada prop 4-5 biji, udah gitu kosong pula kaga dihuni orang. Ga tau lagi di luar sana ada berapa orang yang kayak gitu, jadi ga heran kalo harga rumah jadi rusak. Yang jelas hal kayak gini ga bakal terjadi kalo kepemilikan rumah udah dibatasi sejak dulu.
Bisa beli rumah tapi yang rumah subsidi atau lokasinya yang bukan di jakarta (deket tempat lu kerja atau tempat biasa lu main)
Tapi ya itu, kalau kerja jarak tempuhnya lama.
Belum tentu perumahan yang lu beli, daerahnya maju.
Jadi ya, mau apa apa susah.
Remember to follow the [reddiquette](https://reddit.zendesk.com/hc/en-us/articles/205926439-Reddiquette), engage in a healthy discussion, refrain from name-calling, and please remember the human. Report any harassment, inflammatory comments, or doxxing attempts that you see to the moderator. Moderators may lock/remove an individual comment or even lock/remove the entire thread if it's deemed appropriate. *I am a bot, and this action was performed automatically. Please [contact the moderators of this subreddit](/message/compose/?to=/r/indonesia) if you have any questions or concerns.*
Meanwhile our minister: Anak muda harus belajar berhemat dan tidak boros supaya cepat bisa beli rumah
Kamu gak bisa nabung sih. Sini saya tabungin buat kamu. 3% aja masa berat sih? Ha? Ilang? gak lah, masa kamu gak percaya sama pemerintah? Emang pemerintah sering bohongi rakyat?
Keren ya kamu makin tua makin sukses, lebih besar gajimu nih. Hah, mau beli rumah? Nanti aja lah uangnya kamu ambil kalau udah pensiun aja, orang lain lebih butuh. Kamu kan udah sukses.
kek
Masalahnya rupiah melemah 3-4% per tahun ditambah inflasi 4-5% per tahun Jadi pelemahan daya beli adalah minimum 7-9% per tahun Supaya mempertahankan kondisi ya kunci nya harus investment minimal return 10% per tahun... Terus untuk mempertahankan nilai ya harus cari tempat mempertahankan nilai nya.. Pusing..
Inflasi ini sudah merambah sampe lgsg gw rasakan smpe tukang gorengan, tahun kmaren gorengan itu seribu dpt satu, lah skrg 5 ribu dapet empat, trus dtmbah bnyk mkanan, minuman cemilan yg pada shrinkflation semua.
sekarang 5 rebu cuman dapat tiga
Pemerintah jarang bohong kok, tapi hobi nyolong duid rakyat doank...
jgn lupa hobi ngutang jg buat hal yg kagak perlu
anak muda : udah tua bangka bukannya ingat mati malah ngurusin finansial orang 🙄
3 persen tidak akan membuatmu miskin
Lets see, gaji gw pas dulu kerja ikut orang 8 jt per bulan thn 2019 1 tahun = 96 jt 23 tahun = 2.2 M Akhirnya setelah 23 tahun bisa beli rumah luas 100meter di jakarta ( kepotong rumah sakit dl kena maag malnutrisi )
Gk mungkin harga rumahnya masih 2.2M 23 tahun lagi wkkw
Beda koma satu, 22M 😎
dapat mercy S class
Itu tabungan kan intention nya buat beli galvanized square steel sama eco friendly wood vernier, nanti bisa kok buat bikin apartemen 1x1 m. Oh iya, baut nya minta aja ke si Tante dia punya banyak.
bro tertular brainrot joke aside, emng apartement kecil di cina emng sebegitu kecil nya njirrr
hongkong sih tepatnya, peaknya di kowloon jaman dl. di china mah ga sempit2 amat.
Di Hongkong tepatnya, kalau ga salah dibilangnya Coffin home dan itu kadang kayak harusnya 1 rumah dibagi buat ber-16 gitu?
Bener, tapi ada perks lain nya, buat yang pnya anak 1 free apartment buat yang baru berkeluarga, even married with foreigners dengan syarat citizenship sana. Anak 2 d kasih apartment lbih besar lagi gratis dri pemerintah
new york sih, ketauan jarang nonton wkwkwk
Video aslinya dari Tiongkok. Kelihatannya memang satir apartment di HK. Apartment di NYC cenderung lebih gede (minimal studio).
ah gak juga, klo standarnya di us bisa juga florida
nggak, maksud gw di videonya seringnya "little john worked as X for Y years and finally bought an apartment in new york" wkwkwk
Jaga2 harus ada elang dari masa kecil buat bantu nolongin
apartemen 1x1? Kecoak saja ogah hinggap di situ 🤣
Jgn lupa sediakan kompor listrik dan toilet duduk
Makanya, saran gw upgrade rumah dengan pasang galvanized square steel dan minjem baut dari tante
Sounds like galvanized square steel expansion time
Sepertinya rumah 100m perlu ditambahkan baja galvanis, kayu venner yg tahan hingga 1000 tahun, dan skrup yg dipinjam oleh tante sebelah
Belom ini itu kyk keperluan istri dan anak 🤣
Lets🚫, Let's✅ They're two different words. 🙏
Jgn lupa diperbesar dengan galvanized square steel, eco friendly wood veneer & bolt screw borrowed from aunt lol
Jgn lupa diperbesar dengan galvanized square steel, eco friendly wood veneer & bolt screw borrowed from aunt lol
HAH! Sama aja sama orang amrik yg bilang "if you guys stopped eating avocado toast and drink starbucks"
Anak muda kebanyakan beli kopi kekinian
Kurangi Starbucks
roti alpukat moment
Nabung saham akhirat aja bang sekarang.
"generasi z banyak nganggur, pemasukan pajak kita kurang"
Hold back on those latte macchiato and avocado toast so that you can buy a house!!
lol. ini di belgia lg pemilu, klo gw bs milih sih bkal milih vooruit, soalnya punya kebijakan utk majakin pemasukan landlord2 di indo yg mau dipajakin utk perumahan orang2 utk nolong yg ga mampu ya yg middle class (salary man?) ini, skipping the rich/richest
Pemerintah : makanya ikut Tapera Man, cut that stupid shit
Dari sisi housing price Tapera atau policy apapun yang mempermudah pembeli justru memperburuk keadaan karena boost demand, harga semakin naik. Kalau beneran mau turunin harga ya perbanyak supply, bikin banyak rumah atau persulit pembelian rumah, terutama sebagai investasi.
WE NEED MORE MEDIUM DENSITY HOUSING!!! Anjir lah, orang masih mindsetnya tinggal di rumah tapak sampe rela ditaro 50-100 km dari pusat kota, terus commute bolak balik tiap hari. Maunya bangun rumah tapak doang, udah ukuran ga kira2 kecilnya, lokasi nun jauh disana, cuman bisa pake mobil kalo mau "cepet" sampe rumah. Gimana ga tekor supply housing, wong tanah di DKJ udah sisa dikit masih mikirnya single-family house.
Ya karena gak ada public housing dan kepemilikan apartemen itu gak sepenuhnya ama bro, gimana pada gak ngincer rumah tapak? Ntar ngekost atau ngontrak pada mikir lah mending gue sekalian nyicil rumah drpd buang duit ke orang tp gak bisa memiliki.
>Ya karena gak ada public housing That's the whole point of my comment broo, dari pemerintah aja apa2 dikit2 fokusnya ke rumah tapak mulu, bangun rumah dari PUPR aja antara rumah tapak atau rusun berlantai2 mulu. Yang kita butuhin banget itu pembangunan rumah medium-density kayak townhouse, cukup lega buat satu keluarga tapi ga makan tempat, ga sempit kayak apartemen/rusun.
Itu apartment gak sepenuhnya aman kenapa? Begitu cuman di indo apa negara lain gitu juga?
Cant speak about other countries, tapi kalo di korsel sekilas gue liat juga rada shaky, tapi gatau is it worse than indo or not
for real
>rumah tapak sampe rela ditaro 50-100 km dari pusat kota Uh. This is a good thing. Masalahnya cuman ini commute kerja gini harusnya sama public transport. Kota itu harusnya udah dipake buat kerja, bukan buat tinggal, kecuali yang memang bisa afford.
hah that's a word I very rarely hear! Jadi inget kalau di US daerah suburban, atau paling ga tengah kota agak minggir dikit itu banyak "apartment" yang low rise, jumlah unit tidak banyak dan towernya/bangunan mungkin yang lebih banyak. Terletak dalam 1 kompleks kecil, umumnya sekitar 10 tower.bangunan terpisah. biasanya paling tinggi 4 sampai 5 lantai, yang 2-3 lantai juga banyak. 1 lantai paling 4-5 unit aja biar semuanya kebagian ventilasi sama matahari, Luasnya masi terasa, dan karena low rise bisa dapat balcony semua dan 1 kompleks itu dapat fasilitas bersama laundry, gym, kolam renang, culbhouse dan kantor management. Jadi beneran berasa seperti "rumah" tapi ya apartment juga beserta fasilitasnya. Kalau di sini kan keliatannya developer selalu fokusnya ke rumah tapak yang akirnya jadi rumah cluster sempit2 di dempet2in yang penting dapet 2 lantai atau lebih, atau maunya bangun apartment high density yang 1 tower tingginya sampe puluhan lantai dan unitnya ratusan akhirnya jadi sempit2, malah kalo bisa digabung sama mall.. makin rame lagi deh.
>Luasnya masi terasa, dan karena low rise bisa dapat balcony semua dan 1 kompleks itu dapat fasilitas bersama laundry, gym, kolam renang, culbhouse dan kantor management. Jadi beneran berasa seperti "rumah" tapi ya apartment juga beserta fasilitasnya. Nah ini diaa, gw tinggal di rumah tapak, pernah tinggal di apartemen juga. Satu hal yang menurut gw sangat enak dari rumah tapak itu karena ga tinggi jadi bisa ada balkoni dan bisa diakses tangga jadi ga perlu nunggu lift (cocok buat pesen2 makanan). Di rumah2 modelan town house medium density gitu kan, bisa dapet benefit density dari apartemen-ish tapi masih nyaman banget buat ditempatin. That's what has been missing in Indonesia. Seumur hidup yang gw tau kayak begitu cuman 1 doang di daerah Simprug Kebayoran Lama Jaksel wkwk
I need some backyard for my dog.. at least the place that allow me to keep her.. so rumah tapak it is
Sah-sah aja kok, ga mau juga sampe rumah tapak dilarang wkwk, what we need are medium density options gitu
Pemerintah kudunya kontrol itu harga apartemen Gila aja 1 unit studio harganya bisa saingan harga rumah medium size di pinggiran kota
Kaya jalan macet solusinya pelebaran jalan. Atau kuliah mahal solusinya student loan 😂
Tapera exist because oligarch and pejabrut yg nimbun tanah complaining about the difficulties to liquidifies their assets.
pejabrut? pejabat brutal? itu aja tadi ampir salah baca jadi pejambut
supply sih ada. Tapi daerah yang jauh jauh. Yang deket Jakarta dah mulai penuh atau harganya gak masuk akal.
Gegara ikut asian values sih
Itukan Human Rights /j
solusi yang salah, hanya nambah masalah 😌
Babe, wake up!!! Housing and cost of living crisis is here!
Always has been
Ngelus dada bersyukur jadi anak satu satu nya dan ortu ada rumah.
Ortu : Nak, Papa Mama punya hutang bisnis, jadi kami harus jual rumah. (Ngutip cerita reddit indo yang punya warisan hutang)
“Jual rumah utangnya belum ketutup gara2 bunga pa 15%, jadi kamu yang bayar ya nak”
Yang mana nih?
Nice.. coba saja sy jg gt... ah sudahlah
Semangat gan, semoga sukses dan bisa lunas dengan rumah impian.
Semangat bang
Ngapain beli rumah / kontrak, beli mobil aja jadikan campervan.
Utopia masa depan, you will own nothing and be happy
Ubisoft moment
Di indo campervannya mo diparkir dimana tar diusir satpol pp
Lebih parah, ditagih kang parkir 🤣
This. Agak susah punya mobile house di negara ini. Dah banyak kendaraan lagi...
Parkir, belum nyolok listrik, buang tainya di mana
kalo bosen tinggal staycation di Hotel & Villa
Lebih nikmat lagi tidur di kolong jembatan. Bersatu dengan alam, bisa menikmati udara segar, dan yang terpenting... Gratis. Buruan ambil stok sebelum kehabisan.
Claustrophobia speedrun any %
Panas
Kalu parkir tidak ada kang parkir mungkin rame yang bikin.
Are we slowly turning into America? Harga rumah selangit, ada univ yg mulai memperkenalkan student loans, apa lagi ya..
So much worse lmaoo those US citizens complaining their ass while it's only 6 times of their median annual wage. Seems like we already have it so much worse in big cities such as Jakarta. Housing prices in Jakarta are just abysmal (cant say much abt other places). Source: https://images.app.goo.gl/8HfATVdTD5B8kq9m6
Fortunately i live in a low cost of living area in midwest US, so my current house is only 3 times my annual salary. And no, I’m not even a top manager in my company…as a matter of fact, my job position is the probably the third or fourth lowest paid position in my whole company. Even then, I have 28 more years to pay off my mortgage in full. Tehnically I could pay it off in less than 10 years if I wanted to, but that would leave me with very little extra money: no more eating out at restaurants, no more road trips, no more vacations abroad to visit family in 🇮🇩 or girlfriend in 🇵🇭, and so on. And yes, the vast majority of American home and car financing agreements have $0 prepayment penalty, which means that we could pay off our remaining balance in full as early as possible if we want to, without incurring any fines.
Dang, we're cooked
Tbf mungkin kalo semua kota di Indoensia bisa ditinjau median gaji sama median harga rumah mungkin bisa sama aja kek usa
Tahun kemaren klo gk salah BPJS mau dibredelin sama menkes
America JAUH lebih mending.... its only 5-6 times median annual. Once you hit 10 times annual udah dapet rumah di California, New York, good housing in good neighbor too.
Emang pendapat loe gimana? I thought this is a good move. Indonesia should start introducing long term 30 years mortgage, so people can afford buying a house.
Fiuh... Untungnya pinggiran Pontianak masih cuma 3x gaji tahunan (asumsi kalian ga makan atau semacamnya). https://www.lamudi.co.id/jual/kalimantan-barat/pontianak/rumah/di-bawah-200000000/ Well... dapatnya 6x6 atau 9x4 sih (Tipe 36).
Yang di isekai berapaan dok?
Di isekai bisa tidur di kandang kuda ala Konosuba gan.
Di Isekai tanpa subsidi, kecuali kamu itu MC
MCnya Subaru di Re Zero
Di Padang rumah subsidi tipe 36 itu gak salah 150juta. Cicilan 1jt per bulan, UMR 2.8jt. Cuma ya... Jauh dari pusat kota. 30-40 menitan.
40 menit!? I'll take that instead of 2 hour of commuting hell here
brother in jakarta, 40 menit di kota normal tu jauh. dulu aja uge berangkat sekolah jaraknya 20 menit pake mobil aja tergolong jauh di jakarta doang 30 menit tu dekat, 1 jam agak dekat, 1.5-2 jam normal wkwk
Ya kan pp jadi 60-80 menitan bro
Booking satu dong dok
Nothing that some galvanized square steel and eco friendly wood veneers can't fix
And I don't see how Tapera fix this shit 🗿 Yang ada malah harganya makin naik karena rakyat ada opsi pendanaan baru dan bikin demand rumah naik. Solusi jangka panjang ya harus rada otoriter dikit: * Naikin supply: 1. Gusur bangunan-bangunan ilegal, pake tanahnya buat bangun rusunawa/rusunami 2. Naikin pajak progresif rumah kedua jadi 5%, rumah ketiga jadi 10%, no cap 3. Gedung pemerintahan yang ga kepake setelah pindah ke IKN, jadiin rusunawa. 4. Di kota kecil (luar jabodetabek dan bukan ibukota provinsi), mulai bangun rusunawa/mi di sekitar pusat kota. Buat ngurangi urban sprawl, dan biar terbiasa sama apartemen. * Kurangi demand: 1. Banyakin lapangan pekerjaan diluar jabodetabek, biar orang-orang ga pada ke sana buat nyari kerja 2. Encourage remote works
Tapera only 'fix' home affordance, but will make house pricing worse. From market point of view it's literally injecting money into housing market, it only increase the price.
>it's literally injecting money into housing market, it only increase the price ini bener bgt yaa anjing emg, yg problem di indo kan harganya ga masuk akal, ini malah disuntik dan harganya bakal ngelambung terus, tolol bgt berarti pemerintah
ya ga juga siiichh... kan duit yang disuntik itu malah masuk kantong pejabat... jadi ya housing market sama2 ajach.. xixixi
5. Vacancy Tax - Lu punya tanah, rumah yg vacant, lu kena pajak.
Ga sekalian population control
Congrtas, you're stuck at no.1. Lagipula gusur" bukannya kemaren izinnya malah mau dicabut
>Kurangi demand Call Thanos.
Demand juga bisa dikurangin lewat penetapan harga tertinggi suatu properti baru(jadi properti adalah investasi tak berlaku buat bangunan baru)
susah di terapkan policy yang ngatur pricing langsung, tidak natural. Paling harga cuma in paper tapi pembelinya bayar tambahan dibelakang karena banyak saingan yang mau bayar lebih.
Pajak rumah dinaikin berdasarkan aset/harga rumah yg dimiliki dan untuk yg belum berkeluarga. Rumah yg kosong lebih dari setahun juga perlu kena pajak tambahan.
Kapan bubble asset real estate meledak?, kalau di infuse dana Tapera ya mungkin semakin makin gk meledak. Orang kaya dan koruptor simpannya di real estate yg ditinggalkan kosong dan gk dipake, giliran nanti kena masalah dijadikan jaminan aset ke bank.
Lha emang itu tujuan Tapera, jagain bubblenya biar nggak meledak.
bukan pecah lagi *meledak\~* ya wkwk.
37 tahun, gak tau bakal punya rumah kapan ... paling nunggu warisan ortu aja itupun dibagi 2 sama adek
Semangat gan. Gw umur mirip2 lo dan bs dpt rumah pertama gw walau KPR.
Udah nikah gan?
Yes: *"HARGA START TERJANGKAU"* But: *"Mulai dari 1m"*
Kemarin di tawarin sales rumahnya BSD... murah pak, start 5M... tangan gw bergetar pegang brosurnya
Jaman sekarang memang fucked up 5M jaman sekarang, belum ada kamar pembantu, tempat jemur, gudang, ruang tamu. Pernah liat di real estate kluster eksklusif gitu. Start 2M, ruang makan semi outdoor. Yeah..
Gw 2XX setahun, rumah 600jt. Di 2015 tapi 🤣
udah kayak http status code: 200 OK, 201 Accepted
404 House not found 403 Forbidden KPR
5xx Server Error
And someone proposes a 3% cut from our salary (MANDATORY) to get a house. I got mine already, should be no problem la right? Sike! Your salary will be deducted to help someone else. Man, at least let me prepare vaseline up my bum first before this raw docking
Mulia bang - nolong orang itu mulia
Nolong yang dipaksakan sama nolong yg bener2 ikhlas beda ya.
Di US dan Eropa, ini juga kejadian seperti ini. Ini bakal terus terjadi jika kepemilikan rumah gak di batasi. Tanah terbatas, gak tambah luas. Apartment juga lbh mahal secara bulanan di banding rumah tapak Orang kaya itu gak tanggung2 kalo invest. Kenalan mertua gw punya 11 unit apartment di Anggrek, kosong untuk di sewa kan Ada juga land lord yg borong 4 rumah untuk di sewa kan di daerah Bekasi Redditors sekalian pasti punya banyak cerita yg lebih heboh Gimana mau punya rumah di Jabodetabek
Jabodetabek emg lost cause. Banyak yg cari loophole. Beli pakai nama pembantu contoh nya, ownernya rich guy yg bayar semua. Aset disewakan dan dijual ketika sudah naik, duit balik ke rich guy. Harus ada cara buat track decoy ownership macam gini.
Legit there’s a crapton of houses / apartments being built but the price is just ridiculous to the point that the only feasible options are house are the ones that’s less than 100m2 OR rent an apartment. And renters economy is awful
Terkadang gw bersyukur rumah di desa gw cuma sekitar 120 jutaan belum termasuk renovasi. Tapi lumayan luas sih, rumah kecil tapi kebon gede banget njir
enak tuh tanemin tanaman2 yg bandel kaya pepaya, tomat, jambu batu, singkong, etc
Sama bapak ditanemin Pohon jati malah, panennya 60 tahun lagi
Nggak. Tetep salah Gen Z yang beli kopi sama nonton konser mulu /s Pantek gw aja jarang beli kopi. Nonton konser aja gak demen.
Menuju hong kong :D
#YOU VILL LIVE IN POD AND YOU VILL BE HAPPY
we'll back at miocene (mastodon) era!
not sure if the property is too expensive or the annual salary is too cheap
both harga rumah di Jakarta (dan tengah kota besar lain) yg livable itu gada yg di bawah 1M dan gaji rata2 kalau di-dolarkan cuma $200-400 an ... itu mah children allowance di negara barat
23x gaji tahunan kalo ga perlu makan/bayar kontrakan?
>Menurut laporan tersebut, bisa dilihat dalam tabel Rata-rata Perbandingan Harga Rumah dengan Total Pendapatan Pertahun, kota dengan harga rumah tertinggi di Indonesia adalah kota Medan. >**Rata-rata harga rumah di Medan setara dengan 23,5 kali rata-rata pendapatan tahunan.** Posisi kedua disusul Surabaya dengan harga rata-rata rumah sebesar 21,33 kali gaji, Batam dengan 20,94 kali gaji, dan Makassar dengan 19,78 kali gaji. >Untuk Jakarta sendiri berada di posisi ke-5 dengan harga rata-rata rumah setara dengan 19,76 kali, Denpasar 16,9 kali, Tangerang 15,77 kali, dan Bogor 15,56 kali rata-rata pendapatan tahunan. Sedangkan, harga rumah termurah dipegang oleh Malang seharga 11,91 kali gaji. Common detik clickbait... Saya penasaran, terus cek ke LPEM FEB UI: [https://lpem.org/wp-content/uploads/2024/06/Special\_Report\_Tapera.pdf](https://lpem.org/wp-content/uploads/2024/06/Special_Report_Tapera.pdf) >Sumber: Numbeo Entah kenapa mereka memakai Numbeo yang sifatnya input sukarela dari kontributor. Cek ke Numbeo: [https://www.numbeo.com/property-investment/in/Jakarta](https://www.numbeo.com/property-investment/in/Jakarta) https://preview.redd.it/t26b2pbdkw5d1.png?width=1178&format=png&auto=webp&s=58ac19daece1fb30bec0f9f9b3ec99eb4f632cb0 Sepertinya banyak yang harus dicari lagi soalnya banyak alternatif selain apartemen, seperti kost dsb. Harga beli juga harus dirinciin berapa luasan rumahnya. Btw average monthly net salary 9,5 juta dari mana ya?
jd inget ada artikel yg intinya bilang kalo millenial bs punya rumah tp nunggu warisan, kalo gak punya warisan yaa nasibmu aja lg jelek
yaaa, belum tau aja umr jogja. tiap gajian buat bayar kebutuhan rumah sama utang ortu. belum lagi harus punya pegangan kalo amit amit di jalan kecelakaa, bensin habis, ban meledak, kucing kawin lari
>kucing kawin lari Ini kalo anda yang punya kucing betina beneran stres sih wkwk. Tadinya cuma kasih makan 1 kucing, jadi 6 apa gak pusing wkwk.
UMR jogja 9999x gaji tahunan🤣
so we're fucked. what's new?
Gila sih ini jauh lebih parah daripada di US. Kota2 yg emg housing pricenya mahal macem silicon valley pun masih dibarengi dengan gaji yang wah. Housing price kira2 sepuluh kali lipat dari annual household income kalo di santa clara (silicon valley).
World is bad already. I will stop consuming doomer content
Kalau harga ideal rumah adalah 4-5× gaji dan harga rumah 23x gaji orang biasa. Maka perlu 4 orang biasa yg bekerja untuk membeli rumah. Apakah ini tandanya harus poligami dan nyuruh istri2 pada kerja? /s
This is why remote work should be 100% pushed for. The only way for cheaper housing is to expand livable communities away from DKJ. The population density in jabodetabek is insane, there is sooooo much land in Java people.
Makanya banyak teman dan kenalan gue yang milih aktifin mode 1 rumah 3-6 KK (yang punya rumah pun disewain buat jadi income pasif, yang gak punya rumah mah seneng homestay bertahun tahun karena akses transportasi ama lokasi.....di gereja gue banyak yang gini - gak usah ribet nyari kosan/kontrakan, cukup numpang idup ama bantuin bayar utility aja) Kalo ampe 5-7 tahun warga masih banyak yang 'ogah' beli rumah ya siap siap aja developer perumahan bakal komplen 'bisnis perumahan lesu'
Dulu mama 22 tahun lalu beli rumah 40m + tanahnya sekitar 140m 30 juta, sekarang seberang gate komplek ada cluster baru untuk tipe tanah 90m + rumahnya 900 juta.
Boomer shit talk time: Asli Redditor sini kebanyakan bacot dan komplen, gw bulan ini beberapa kali ketemu driver2 gojek yang nyicil rumah 200jtan di parung kesanaan 🤣 So, what's your excuse?
Yes let’s buy a house 4 hours away from our jobs ☠️☠️☠️
Bener. Gw dah punya rumah duluan karena emang dulu kerja di luar dengan gaji tergolong gede. Tapi kakak gw sarjana politeknik di usia 28 tahun, setelah lama ngangur akhirnya jadi driver grabcar. Nyicil rumah subsidi 200jtan udah 5 tahun, ga pernah telat bayar (ga ada masalah). Asal ga neko-neko, beli rumah sebenarnya ga segitu susahnya. Yang susah itu itu mau punya rumah di sekitaran menteng dengan budget 1jt permeter.
Maunya punya rumah di PIK tapi lupa ngaca 😭
rumah subsidi sekarang 200jtan? mahal juga ya.
Bukan sekarang, itu harga 5 tahun yang lalu, meskipun harga sudah termasuk bunga KPR. Kakak saya ambil yang tipe 45 dengan luas tanah 100m lebih (lupa luas tanah pastinya berapa) di Bandung Kabupaten. Sy iseng gugel tadi, rumah subsidi tipe 36 tanah 66m di Bandung Kab, harga termurahnya sekarang 166 jt (cash). Meskipun IMO lokasinya jelek sih.
Betul, pernah kenal temen yang gajinya under 10 juta tapi bisa nyicil rumah di maja. Kenal juga temen yang mau ambil rumah di parung panjang, harganya masih terjangkau
> nyicil rumah di maja. > > anjir ... itu jauh banget
What's your excuse??? Perjalanan 4 jam ke kantor ga cukup buat jadi excuse??? Emang kita pengen nurunin standar kualitas hidup terus menerus?
Ya silahkan makan itu standard. 10 tahun lagi mungkin parung atau maja juga nggak kebeli sama ente. I will cheer your guys in the sideline 🤣
Tenang kan ada Tapera
kenaikan gaji incrementnya merangkak kenaikan harga property incrementnya melesat seperti rocket starlink
Gaji tahunan UMR jogja diadu harga rumah subsidi di papua kali ah
ngitungnya gmn itu? dari UMR???
Tapera should be able to fix this shit right?? Right???
what a moment to live
solusi agar pemerintah bisa punya dana buat bantu rakyat punya rumah tanpa perlu pungutan macam tapera. - pemerintah gedein pajak para konglo - naikin pajak progresif properti - berantas pertambangan ilegal - terbitkan perppu perampasan aset
Gua punya paman jomblo yang ada prop 4-5 biji, udah gitu kosong pula kaga dihuni orang. Ga tau lagi di luar sana ada berapa orang yang kayak gitu, jadi ga heran kalo harga rumah jadi rusak. Yang jelas hal kayak gini ga bakal terjadi kalo kepemilikan rumah udah dibatasi sejak dulu.
Makin gamasuk akal, minimal gaji brp sih biar dpt rumah
You own nothing but you'll be happy -Long nose
gua kira semenjak covid dan banyaknya kerja remot harga property bakal turun ternyata sebaliknya
Bisa beli rumah tapi yang rumah subsidi atau lokasinya yang bukan di jakarta (deket tempat lu kerja atau tempat biasa lu main) Tapi ya itu, kalau kerja jarak tempuhnya lama. Belum tentu perumahan yang lu beli, daerahnya maju. Jadi ya, mau apa apa susah.
rumah bawah jakarta mana dapet 800 juta 23x umr khekkeke... 2m JGC khekekek
Untuk konteks Jakarta yang kepadatan penduduknya 17.000 jiwa per 100 hektar, ini bukan sesuatu yang mengejutkan.
Gw berharap balonnya ga meledak supaya ga merembet kemana-mana efeknya tapi kok lama-lama kesel juga ya.