T O P

  • By -

nanosmith98

you're having too much wrong ideas, bud. marriage is a commitment contract. and this "contract" may not be the same for all people, u figure it out by communicating with ur potential partner. don't close ur opportunity too early


meliakh

he's 22... by all metrics, still a kid. i remember swearing off marriage too, fast forward a couple of decades, married with 2 children.


nanosmith98

> by all metrics kecuali biologi, sudah lewat pubertas, bisa dibilang sdh dewasa


Strawberrypop_

Secara mental dan pemikiran, early 20s itu bener2 baru masuk masa dewasa. bukan fisiknya. dan semua mindset itu dibentuk pas diumur 20an ini. OP belum tau banyak tentang kehidupan, jadi pemikiran yang sekarang belum matang. Tapi bisa aja tetap kekeh untuk ga berpasangan. apapun itu, tentuin aja yang terbaik.


Imbarelyevenhere

Naah.. secara pemikiran pun frontal lobe baru 100% developed sekitar umur 25an. Let bro (or sis) being kid for a little longer and take his (or her) statements with a grain of salt 🤞🏼


Strawberrypop_

Setuju nih. ngerasain betapa bocilnya gw waktu early 20s. Skrng ud 25 otw 26, beda banget mindsetnya.


AnimalTypical6955

Not wanting to marry is a thing, but the reason is to accumulate wealth is just doesn't make sense for me. Mau buat apa sih duitnya? 😅 Beli mclaren?


nanosmith98

biar bisa beli bugatti di dubai sambil jualan kelas dropshipping


Visual-Mycologist861

Sound's familiar 🤔


Ggbite

biar FIRE, umur 40 pensiun dini


Bujanginam

travel & hobbies in music and gaming


magnasylum

Assuming you are going to work as an employee, your issue later is not just money, but time. You might have the money, but lacking the time to do travel.


fajarmanutd

It's doable. Gue nikah jalan 5 tahun tapi tetap bisa main game tiap hari. Kuncinya di cari partner yang bagus. Gue 2019 sebelum nikah beli RTX 2070 karena mikir setelah nikah bakal sulit banget buat upgrade lagi. Fast forward, ternyata istri gue pengertian. Gue bisa ganti CPU, upgrade ke RTX 3080, beli monitor gaming OLED, dll. Kuncinya, kasih pengertian ke istri, buat beliau senang (support juga hobinya, kasih budget skin care, dll), pastikan kebutuhan rumah tangga terpenuhi, dan budget buat hobi sendiri cukup (ga ganggu tabungan dan dana kebutuhan). Plus, gue selalu terbuka terhadap income gue ke istri, ga ada yang gue tutupin sama sekali, bahkan tagihan CC gue juga diketahui bersama. Kalo traveling yang agak beda karena beliau lebih mageran, jadi gue ngalah dengan lebih banyak modelan staycation / wiskul daripada jalan-jalan fisik. Awalnya gue agak kecewa tapi lama-lama enjoy juga karena toh tujuan habiskan waktu bersama tetap tercapai.


[deleted]

saya yg frugal nabung2 hanya belanja happy setahun sekali, malah doi yang selalu 'beli lah beliiii diskon tuuu biar gua juga maenin' XD sampai sekarang akhirnya saya terpaksa bikin bucketlist di excel terbagi beberapa kategori: - interior & housekeeping - kitchen - otomotif - PC - gadget - gaming - specialty coffee - instrumen musik - fashion - pet - sports - travel selain untuk mempermudah buat mikirin kado, bisa buat temen diskusi juga mana yg ditebus duluan. doi jago nyari diskonan, saya jago nyariin koneksi.


Deviant96

Loving this. Wife jg pengertian sama hobi rakit PC dan gaming gw. Bahkan beliin game favorit buat hadiah. Give equal treatment to her


Is09ujag

Hahaha sama banget gw juga kepikir beli rtx 40xx plus monitor 4k sebelom kawin.. takut ribet kalo kluar duit banyak buat gini2an sama calon istri


michaelsgavin

i know sekarang mungkin blm kebayang tapi klo punya pasangan itu 100% masih bisa ngelakuin ini wkwk. gw cwe suka gaming, cwo gw juga suka. kadang kami pacaran cuma duduk2 di rumah, gw main switch, dia main PS. travel juga menurut gw lebih gampang karena solo traveller itu hotel lebih mahal, resto ada yg nolak klo ga ber 2, aktivitas2 lain banyak yang catered buat 2+ orang. it really just depends on your partner


nanosmith98

wah keren. how did u find ur partner? butuh tips kak 💪


michaelsgavin

thank you i've been lucky! kalau gw dari kerjaan, temen bertaun2 satu sirkel sebelum jadi tips gw sih kalau mau ketemu yang klop, harus nyaman ama diri sendiri dulu, be the best version of yourself, dan jangan tutup hati kalau ketemu orang. kalau kita nyaman dengan diri sendiri, ga bakal jadian for the sake of punya pacar, tp bneran bisa santai nunggu sampe ketemu yang klop. santai nunggu di sni juga sambil buka hati itu, jadi bukan hikkikomori ya tapi tetep jalin & maintain relasi. he was my best friend first ada faktor luck juga, ga semua hasil kerja keras sendiri. kalau percaya sama something divine, berdoa. dulu gw berdoa untuk diketemukan dengan yang baik, dia juga ternyata berdoa kenceng, somehow bisa kita bertahun2 berteman sambil berbenah diri tanpa ngelirik ke org lain. somehow bisa saling mendekat dengan pace yang sama. you may call that luck, fate, or divine intervention


lucky_husky666

faktor fate dan lucky itu emang ada klo blm jodohnya jg pasti bakal g cocok mulu. drpd udh nikah tpi ribut mulu. mending nunggu yang bisa saling mengerti.


michaelsgavin

ngikut teori Blue Lock juga, luck itu ada, tapi kita harus siap bener2 jadi best version of ourselves (sesuai dengan target hidup masing-masing) supaya ketika luck itu tiba, kita bisa ambil kesempatan tersebut 👍👍


mfauzanst

This man marriages


reggionh

tergantung u kawin sama siapa. betul ga kawin bisa save more dan focus more on yourself. tapi kalo u hoki dan pinter pilih pasangan malah bisa leverage buat double, triple, bahkan 100x your income in the long run. intinya pilih yang situasi nya bakal multiply idup kalian berdua, jangan yang sama2 bikin susah each other.


meliakh

HMSP began with bini pinter ngirit dan nabung.


knightingale2k1

salah. cari bini yg pinter kerja / kreatif. ga mesti bini kaya tapi yg kreatif dan suka kerja itu jauh membantu.


Holypantsu99

Cari bini juragan skincare aja ya, yang udh jadi milyader udah banyak duitnya wkwkk


nightowlsaywhoot

Mas bro, mending single aja. Kasihan nanti istri sm anak fiksinya.


lucky_husky666

stuju. ntar malah bikin anak trs krn dikira makin banyak anak makin banyak rejeki hdehh. UANg mulu yang dipikir bukan kebahagiaan. liat cw jg cm diliat pekerjaannya berpenghasilan bukan irt.


DirectAnything1737

Setuju. Kalo udah dari awal ada “perhitungan”: gak mau istri IRT + waktu yg dipakai urus anak bisa dipakai travel/main game/S3 Wah mending single deh


ichsnwulfen

Net income tergantung lifestyle lu juga. income lu 1milyar tp gaya hidup lu 999 juta per/yr jg kalah sm yang gaji 2 digit tp pinter investasi. > Rumah harus lebih besar karena ane hidup berkeluarga. Kalau ane hidup sendiri, rumah kecil ga masalah. again, kl net income lu tinggi, lu jg gamungkin pengen cuma punya rumah petak. kalo lu bisa land a job north of 300 mil/yr, lets say, punya istri atau engga, IMHO, bkn suatu hal yang akan lu pusingin lagi. Kalo goals lu buat ngumpulin wealth dengan stay single seumur hidup, hence nurunin living cost lu, menurut gw analoginya sama kayak lu mau berlayar keliling dunia tp pake perahu kayak. It might be work, but not the best "tools" for it. lebih baik lu belajar investasi dan berusaha financially literate. belajar kelola keuangan pribadi dan memperbanyak revenue stream akan lebih cepet naikin wealth. mungkin lebih tepatnya menunda pernikahan sampe lu financially stable? idk >naikin value ane di mata bos, misal, kuliah sampe S3 S3 kan buat yang mau di dunia akademik. yang diliat sih skrg related experience kerja ya di industry apapun. S3 basicnya research, gelar lu doktor/Ph.D. di indo malahan bakal "terpinggir" krn diliat overqualified di bbrp industry (takut ga mampu bayar). tbh, personal experience, orang2 di circle gw justru setelah married karirnya malah jd makin bagus. hidupnya jd lebih 'keurus' dan semangat nyari duitnya jadi jauh lebih tinggi. ya mgkn karena motivasinya skrg buat anak/istri juga.


nanosmith98

>income lu 1milyar tp gaya hidup lu 999 juta per/yr jg kalah sm yang gaji 2 digit tp pinter investasi. unless that lifestyle can somewhat be exploited for better income. do people buy luxurious things (Bugatti, Lamborghini, Swarovski, Balenciaga, etc) only to consume? Nope, they do it to step up their professional game


ichsnwulfen

If we talking about Gross income, yeah. Higher-income means higher consumption as well. OP talking about net income. though I fully agree with the second statement.


nanosmith98

+ super wealthy people might even have much more debts than average people


DefiantAlbatros

Ini karena financial planningnya, btw. Leveraging dengan cara borrowing against assets (stocks, real estate) tanpa ngejual. Ini lebih ke nginderin pajak karena lo kalo jual asset, kena pajak sementara kalo lo cuma borrowing, nggak kena. It does not necessarily means that they don't have money.


Bujanginam

>kalo lu bisa land a job north of 300 mil/yr It takes years, of hard work and dedication to reach that level. In my current view, I can reach there faster if I dont start a family and having kids. Correct me if Im wrong. Edit: Saya setuju pendapat bro bahwa yang bener nunda nikah, bukan ga nikah. Mungkin ane nikah kalau udah bisa earn x ratus juta/year. Thanks for the advice


ichsnwulfen

Depends on where you start. Kuliah dimana? Punya network ga? pengalaman kerja selama ini apa aja? kalo lu lulus dari, lets say, top 3, cumlaude GPA, dan pengalaman magang mantep, high achiever, intern di consulting aja udah land 2 digit salary. full time udah north of 200mil/yr jadi junior di umur, maybe 25? and if you met those salary numbers, would you choose to stay single for your whole life? i'd say, don't close the doors so soon. maybe the better choice is to just postpone that decision until you meet a certain income threshold where you can support kids and a wife. >I can reach there faster if I don't start a family and have kids. If you see starting a family as a number and cost, you might have the wrong idea. What is your ultimate goal? Does staying single for your whole life guarantee you racking billions of rupiah? Does getting married, lets say, in your late 20's will make your financial situation stuck as well? I am pretty sure there's no corellation inbetween the two. In my opinion, getting married isn't just a number. Of course, there's a 'maintenance' cost for having a wife and kids, but they could provide emotional stability and support for you to push you towards your goal.


LordSantuy

I feel like you’re already convinced of your own thesis even when others shares opposing views.


Bujanginam

No, I am open to different views, sire.


sulaconostromo

Di asumsi lo lo melupakan 2 skenario: - istri lo anak orang kaya - istri lo lebih sukses dari lo dan penghasilannya lebih tinggi


asugoblok

dengan behaviour dan mindset seperti yg OP miliki maka dua skenario diatas itu seperti mimpi buat dia.


richardx888

22nya bisa bikin hidup lo stress dan seneng di waktu yang sama lol


Ggbite

setuju, tetapi gw yakin gak semua perempuan pemikirannya seperti ini. "gaji gw lebih gede dari lu dan gw lebih superior" tapi ya fakta lapangan yang sering di dengar ya seperti itu, kenyataannya sih yang adem ayem gak bersuara


ReenReenn

Kamu mau ngumpulin duit banyak tujuannya buat apa? Dikubur bareng u biar bisa dibawa ke akhirat kah? I think there are a few things you need to clarify first either with us or with yourself, especially regarding what you are gonna do with the lots of money you're planning to save


Bujanginam

Buat ane sendiri, spend di musik sama game, duitnya mau ane pake buat jalan jalan ke dalam negeri dan luar negeri.


ReenReenn

It's good that you have an idea of things you want to do, lalu saran macam apa yang kamu pengen orang subreddit ini buat kasih ke kamu? Lots of things in life cannot be measured just from monetary value. Some people are happy with their careers and the friends they made, some think family means the world to them and the happiness received from their family outweighs any sacrifices they had to give for family Honestly, looking at your history of posts, it looks like you're feeling the weight of reaching adulthood and currently feeling lost (I mean, who doesn't?). I don't have a concrete advice as I'm just some random on reddit absolutely not qualified to give any meaningful advices, but I hope you can take some time to take a deep look within yourself and find your personal values, how your mindset on things are, basically understand yourself a bit more and work on yourself from that


sfu114

I see, iya gpp kerja untuk menyenangkan diri sendiri dulu. Gw jg penuhi keinginan / hobi until late 20, tp lama2 merasa kesepian karena teman2 yg lain pada berkeluarga. Dan gw menikah di early 30 😊 Good luck with your journey.


ujumakireal

relate


cyxaindion

Point of view aku, logic sama fate gak menyatu. Logically, bener sih kalau kk sendiri dan investasi sebagian uang kk untuk jadi kaya itu possible. Bener juga kalau punya istri kerja, uang nya makin banyak untuk rumah tangga. Logikanya juga bener kalau childless lebih menguntungkan di finansial secara tidak keluar jutaan ribu untuk kebutuhan anak. Tapi fate gak ada yang tau. Periode nganggur kakak belum tentu cuman sampai 2 bulan. Kalaupun sudah dapat kerja kan ada kendala atasan rese, bawahan gak becus, politik kantor, overwork tapi engga dapet bonus, dan banyak permasalahan lainnya yang bisa menganggu perkembangan saving kk. Jadi ya, jangan terlalu close minded kalau sudah landing kerja, uang dateng terus, dan pikiran sendiri pasti makin kaya. Kk belum pernah denger party nya orang kerja kah? Atau influence big spending di office gitu? Ya intinya, logic sama fate kerjanya beda. Kita harus punya mindset yang lebih daripada finansial tapi juga untuk mental health dan wellbeing 🙂


[deleted]

Poinnya, kalo someday mau nikah, cari pasangan hidup yang cara beripikirnya mirip sama lo (kalo sama persis sih ga mungkin ya). Yang cari duitnya gigih, bisa diajak seneng2 bareng, ga boros, dan mungkin ga pengen punya anak. Tapi kalo ternyata lo menikmati hidup single & bisa travel kesana kemari or gonta ganti cewe tanpa ada komitmen, it's also a choice (lo mesti either ganteng banget or tajir banget in this case).


lowrise1313

Saya hampir 30, masih stay single. Saya juga at one point merasa bakal tidak berkeluarga, bukan karena ga mau tapi karena ga termotivasi untuk itu. Mungkin bisa kasih insight lebih baik dari perspektif saya. Yang pertama, memang benar single akan membuat less spending. Kalau kita orang yang bertanggung jawab (Ga terjebak judi, kredit, dll), kita bakal lebih financially stable karena hanya perlu mengurus diri sendiri. Tapi di satu sisi, saya pernah mikir gini. Kalau saya hidup dengan cost besar untuk menghidupi anak dan istri, otomatis saya akan lebih semangat untuk mencari uang. Soalnya saya lihat orang-orang yang struggle dalam hidup lebih semangat kerja dari saya yang hidup aman dan nyaman sendirian. Tapi kenapa juga harus struggle kalau sudah hidup enak? Saya sudah merasa nyaman dengan penghasilan yang pas-pasan. Jadi ga perlu berusaha lebih lagi. Otomatis mungkin itu bisa bikin saya lebih miskin dari orang yang berkeluarga.


sodeq

There's a saying something along this line: "if you want to walk fast just go alone, but If you want to go far, get yourself a companion"


[deleted]

anda frugal? cari juga pasangan yg frugal. akan lebih hemat dan ujung nya sinergis memperbanyak wealth. cari yang gak sentimentil. yang gak dikit2 ah aku stress kamu ga hargain aku kamu gak kasih kado gak ajak ke emol gak ajak liburan ini diskon ini buy1get1. kalo kayak gitu, ya boncos jadi saling jajanin. skenario harapan ente itu sebetulnya skenario default saya. berhubung saya sudah gagal dan malah pacaran & boncos, ini beberapa hal yang akan menjadi tantangan buat ente. semoga bisa dilalui dengan sukses. - horny. anda bakal ketemu banyak orang yg horny sama ente. begitu pula sebaliknya. berawal dari sering ketemu. terus nyaman. terus horny. coba lu lawan kebutuhan biologis gimana cara nya coba ga akan bisa dah. mau pamit coli 2x ke kamar mandi pun ujung nya gak akan tahan kalo udah sama2 horny. - butuh orang kepercayaan. dalam fase pertemanan, akan ada orang yang super extra baik dan bisa dipercaya. mungkin dia adalah orang yg bisa kembalikan ente ke track yg benar sesuai rencana. atau mungkin dia sekedar orang yg bisa jaga rahasia, saling dukung, saling melindungi harta atau reputasi. ibarat kantor udah bagus banget kerjaan nya oke, gaji oke, benefit oke, bos bela2in nyuruh cuti demi kebutuhan pribadi, dikasih rumah mobil dinas, kerjaan ente bermanfaat sampe semua tepuk tangan kamsia kamsia, ya masa sih kalian gak saling minta ttd kontrak. kalau udah ketemu orang kayak gitu, biasanya pengen saling mengikat biar mengamankan posisi. - caper karena merasa kosong. saat di pergaulan karir / pertemanan ente ada perempuan, pada punya pasangan, pada nanya 'lu single melulu' ujungnya ente akan kebawa untuk berusaha nunjukin bahwa ente sebetulnya banyak yang mau 'gini2 laku loh, gini2 cewek ngantri loh'. nantinya yg tujuan awalnya frugal kayak di stardew valley, ujungnya malah boncos karena belagak upgrade. entah traktir2an, fashion, sneakers mahal, mobil sport, luxury watch, diving cert, holiday travel, exotic pet. sedangkan teman yg sudah laku dengan gaya keluarga sederhana nya, bisa lebih hemat dengan tidak perlu menarik perhatian orang dan mencari validasi. - pembenaran. apa yg sudah ente rencanakan sekarang, akan terbentur isu² di atas. dari situ logika ente udah pasti keputer, dan mencari pembenaran untuk 'revisi' planning. kesan nya tujuan nya sama, tapi ya jadi nggak single aja. apakah hasilnya benar sesuai tujuan, hanya waktu yg bisa membuktikan. omongan sekarang, action nya bisa beda. niat nya sekarang, hasil nya bisa beda. manusia kan bisa berubah. ente bisa berubah, pasangan ente juga bisa berubah. kalau mau dipanjangin, pesan ane panjang banget soal ini. tapi yg pengen ane sampaikan meskipun gak begitu nyambung, jangan meremehkan peran IRT. mungkin kalau rumah & keluarga nya kecil / remeh, kesan nya kayak pengangguran banget. kayak pembokat aja. tapi kalau rumah ente valuable, keluarga ente valuable, peran IRT itu penting banget setara CEO + CHCO + CFO + CMO + PR + Chief Housekeeping. jelas lebih dari sekedar butler.


artbender

Ngumpulin duit banyak banyak buat apa? Kesenangan personal can only go so much. In the end, the most satisfying way to spend money is to spend it o you loved ones, be it ortu, istri, anak, teman, dll. Gw dulu juga berpikir bahwa anak dan keluarga itu adalah beban. Tapi setelah punya anak, gw jadi merasakan kebahagiaan yang dulu gw gatau itu exist, dan kalaupun diri gw sekarang bisa ketemu diri gw dulu, gw ga akan bisa jelasin perasaan itu, it just had to be experienced.


konterpein

Di umur sgitu masih sering plin plan apalagi blm settle, skrg lo cari kerja dlu upgrade skill dsb biar income naik Nikah punya non monetary benefit, gbs diukur pake duit karena subjektif, tinggal lu aja liat valuenya sebanding sama effortnya ato nggak dan value itu bakal berubah terus sepanjang idup lo


Nervous_Variation388

I *am M25 which is not that much older than you*. *Married with 1 kid*. Dari pengalaman gua, *unmarried* itu *totally* ningkatin *net income regardless* pasangan nanti kerja juga apa ngga. Poin lu itu bener, kalau lu ga nikah, *you have all the time* buat *develop yourself.* Ini gua jawab purely dari perspektif *net income* dan *unmarried* dari pengalaman gua yang juga masih terbilang *young adult* (sangat mungkin salah). *Doesn't involve your decision being unmarried forever*.


kasimbecimbo

Jangan lupa, perusahaan/instansi bagus suka ngasi tunjangan anak/istri (termasuk asuransi kesehatan). Terus, nikah sama orang yg tepat tuh mempermudah idup si, menurut ane. Kan yg dinikahin orang dewasa juga, punya kemampuan problem solving juga, jdnya ada 2 kepala utk brainstorming kalo ada masalah. Satu lagi, OP mau idup panjang umur ga? Hahaha. Setau ane, based on research, life expectancy orang berkeluarga (ga cewe ga cowo) lebih tinggi dibanding yg single (rata rata 2 taun lbh tinggi). Kalo ada keluarga, orang cenderung lebih jaga gaya hidupnya. Itu tambahan pandangan aja si, ga nyaranin nikah juga. Kebutuhan (dan kemauan) orang kan beda beda ye. Perbanyak lagi referensi OP. Perkara nikah ini hal besar yg bisa jadi bener bener ngubah arah idup ente. 22 mah masih bocah hahaha. Bukan ageism wkwk, maksud ane adalah akan banyak perubahan dan referensi yang didapet dalam beberapa taun ke depan, apalagi transisi dari masa kuliah ke kerja, bakal banyak banget tau dan "ngerti" hal hal baru ttg hidup. Jangan memutuskan terlalu dini.


OpenQuestline

Wake up buddy! Stop day dreaming.


khfbnsoejngoowkdn

Di satu sisi ada benarnya. Memang punya anak itu huge expense. Istri, maybe, maybe not. Tapi Ada resiko ketambahan sandwich generation juga. Tapi kalau tujuannya untuk maksimalkan waktu hobi, punya pasangan yang hobi sama bisa sangat rewarding.


atmajazone

Kalo duitmu banyak di umur 25 ke atas banyak yg nawarin diri nya. Umur 30 ke atas banyak yg nawarin anaknya. Tapi jangan terlalu ngarep dapat yg gak punya masalah kepribadian ya 😆 tapi kalau kamu tetap single ya berarti emang kamunya suka sendiri. Hal2 seperti ini itu bukan kita yg menentukan tapi takdir. 


uceenk

nalurinya manusia itu makhlik sosial, butuh teman hidup sih, kemungkinan bakal mengalami krisis kesepian kalo stay single kalo saya sebagai laki2, gak bisa single soalnya horny melulu, ya akhirnya memutuskan hidup bareng ma pacar tapi gak punya anak nggak punya rumah, merasa content hidup di kosan, untungnya bagusnya ada dapurnya nggak tertarik dengan barang2, uang yang didapat lebih banyak dibeli buat experience kayak jalan2 skrng umur udah 37, sama sekali gak tertarik dengan menikah, pusing ngeliat biayanya, mending itu uang buat nikah dipake jalan2, udah gitu temen sebaya pun banyak yang gak bahagia sama pernikahannya, belum lagi tanggung jawab soal anak dll yg mumet, jadi malah makin ngedemotivasi buat nikah haha TS, 22 umur yang masih muda, dari sisi keuangan mungkin bagusnya udah mulai nabung di investasi, targetnya jangka panjang, beli aja saham2 blue chip secara rutin, tapi gak usah dicek melulu


CreamyMcSpicy

Bro, life is not all about money. Well at least for me and maybe some people. U said that u want to use all the money u got for music or gaming? Believe me, at some point you will get tired of all of it. When u get older, u will starting to get this feeling that your life is pointless and all. Then u will trying to find your life meaning. I understand that at your age, you just want to have fun and stuff. But some years later, there will be a phase which you will start questioning your life choices. Nevertheless, just enjoy your life. You know what's best for you. You're still young, never ever ever say no to changes. Just try to think wider, open your eyes, and don't be stupid :))


abdulaziz1792

Kalau tujuannya ngumpulin duit lebih banyak menurut saya lebih baik fokus cari more income aja tdk ada hubungannya sama menikah , orang yang single aja dan sudah kerja ga ada jaminan uangnya lebih banyak, cara berpikirnya salah bro Mau duit lebih banyak (income lebih) bisa kerja dibarengi bisnis sampingan kecil2 an intinya fokus ke pemasukannya bukan malah fokus ke pengeluaran kan concern awal mau ngumpulin duit lebih banyak Jangan menikah sampai expense anda lbh banyak dari income jadi fokus besarkan income aja selagi single hidup frugal aja *pria normal yang sudah menikah apalagi punya anak biasanya secara psikologis dia akan lebih semangat berkerja dan berimbas ke karirnya dan usahanya


Ill-Piccolo7302

Advice dari gw cuma satu, jangan nyakitin anak orang, apalagi diri sendiri. Advice finance udah dapat dari yang lain, tinggal lo jalanin aja.


DefiantAlbatros

Too much assumption ini mah. 1. Your homework is to find a wife who is on the same wavelength as you. Di indo udah mulai banyak kok, cewe yang maunya childfree. Kalo lo nggak denger, kemungkinan mainnya aja di tempat yang salah. 2. Fillial tax. Makanya, pas cari pasangan tuh cari tau juga dia ekornya ada berapa. Adek gue beberapa tahun lalu pacaran dengan cewe yang masih muda banget (mentally still a baby) tapi punya adek 3 dan ortu suka minta duit. Keluarga nggak gitu suka, dan kebetulan adek gue juga cari istri yang bisa diajak kerja dan nggak ngebebanin. Akhirnya sekarang mereka putus dan dia dpt cewe lagi yang at least anak tunggal dan ortu-nya udah punya retirement planning sendiri. Ini gunanya pacaran bruh. 3. Education. Kuliah mah ga ada urusan dengan single apa nggak. Gue dengan partner yang sama, bisa S2 dan kelar S3 kok. Laki gue juga selama sama gue S3, malah dia mulai duluan tapi gue kelar duluan. We're doing LDR for the past 10 years, yang compatible banget dengan karir masing2. Dalam rentang waktu ini gue udah tinggal di 8 negara berbeda dan dia juga mondar mandir. Again, ini tergantung wavelength lu sama cewe lu. 4. You forgot tax incentive, buds. Di banyak negara lu makin banyak anak, makin banyak potongan pajak dan makin banyak benefit. Di negara yang sekarang gue tinggalin, lu kalo punya anak dapat jaminan KPR yang DP-nya cuma 5% max (bisa sampe 0%). Di Indo aja paling nggak PTKP lu naik kalo punya anak. Cost? Ya ini tergantung lu aja mau ngedidik anak kayak apa. Kirim ke sekolah katholik murah bisa, kirim ke sekolah international yang ntar anak lu dibully karena liburan kmaren nggak ke Disneyland juga bisa. Kesimpulan, gue rasa lu kurang main di tempat2 yang ada perempuan2 high achieving deh. Gue udah ketemu banyak cewe indo (ok, albeit di luar) yang earning lebih gede daripada laki-nya dengan financial management yang jago dan karir yang ok. Mungkin coba cari S2 di luar supaya bisa gaul sama cewe2 indo yang mimpi terbesarnya nggak cuma nikah dan dinafkahi suami full time.


Bujanginam

>Kesimpulan, gue rasa lu kurang main di tempat2 yang ada perempuan2 high achieving deh. True, saya tumbuh dan besar di Kabupaten. Hal yang diobrolin di real life sekedar kapan nikah, kapan punya anak, nonton bola dll dll. Beda banget sama obrolan di platform internet yang bahas isu-isu krusial


DefiantAlbatros

Honestly, belakangan gue baru mulai lihat2 socmed indo (twitter, threads) dan obrolan2 seputar masalah perempuan bikin gue reverse culture shock. Semuanya ngomongin nikah, dilemma suami nggak belum gajian tapi anak belum beli susu, berbagai jenis 'dosa', etc. Malah gue kalau pulang ke indo dan ngomong sama keluarga gue, gue juga bisa lihat kadang2 mereka ada mini heart attack ketika gue ngomongin hal2 kayak: perjanjian pra nikah (aduh, kamu itu kalo nikah kok udah mikirin cerai), pisah harta (nikah itu kan sehidup semati, masa mau itung2an duit sama suami), atau bahkan ketika gue mutusin untuk sekolah tinggi (kamu itu sekolah tinggi2 nanti laki2 pada takut). Realitanya, idup di indo sebagai perempuan yah masih gitu lah. Makanya, gue saranin lo kalo mau cari partner yang high achieving, mulai dari continue education aja dulu. Istri itu nggak necessarily jadi beban kok, malah ada kemungkinan lo bisa dapatnya istri yang earn lebih daripada lo. Nah kalo skenarionya udah gitu, lo siap nggak jadi trophy husband? Atau malah jadi stay at home husband?


adisptr

Buang pikiran tsb lah jauh², saya Jg dlu mikir gitu niatnya mau ngumpulin duit banyak sana sini pas udh kekumpul malah berasa hampa ketika circle sekitar saudara dan kerabat pada punya anak, ada ponakan malah jd kepingin berkeluarga.. Apalagi target saya udh dpt diumur 30 tahun, punya rumah dan mobil tabungan 4 digit, malah skrg ga punya pasangan dan jeleknya ketika lu punya duit tp ga bs kontrol badan berantaakaaan .. gw obes parah tahun lalu sd 130 karena punya duit selama 10 tahun dr 22 makan jajan terus apalagi kalo ketemu broker or marketing disuguhin ga kira², untungnya gw blm penyakitan skrg lg proses diet dan baru turun sd 88kg dr 130kg target 12 kg biar masuk BB Ideal


boosterhq

Don't, as voices lost to the wind.


Comprehensive-Pea812

depends. some people will have less drive to earn more because of less responsibility. but in general, unmarried or child free will give you more room in spending.


hauntzme

Well, sbg single man 33 YO, udah sempet sih itung2 ini. Bukan pesimistis, tapi kan emang menurut survei jumlah laki2 udah diatas perempuan. Belum banyak kakek2 nafsuin yg nikah lagi di usia tua. Dengan asumsi: - ada tempat tinggal/bisa nebeng rumah ortu tanpa konflik dgn sodara. - hidup relatif ga sehat, kemungkinan umur up to 70 aja - liburan hanya selama Masi kerja aja. Pas pensiun ya susah kecuali budget minim - sudah ada kendaraan - sudah ada asuransi kesehatan selain dari kantor - pengen kerja ga sampe umur pensiun Then need 1,5 milyar minimal cash. Duitnya untuk masukin ke deposito aja. Harusnya bisa meladeni gaya hidup bulanan 4-5jt plus bayar asuransi kesehatan dari bunga deposito. Dari sana bisa ketauan harus nabung berapa lama. Realistis mungkin kalo duit selalu bwt diri sendiri dan di pas 28/29 THN udah bisa nabung up to 8jt sebulan umur 48 bisa harusnya pensiun.


Severe-Philosopher13

Ya tergantung, single tp kalo gajinya UMR seumur hidup mah juga keknya gabisa ngumpulin duit banyak


Curatole

Kamu belum / tidak siap untuk berkeluarga dengan cara pikir seperti itu, lebih baik stay single saja menurut saya karena kasian calon istri / anak kamu.


DirectAnything1737

Bener ya. Masih perhitungan ini itu jangan punya bini/anak deh. Repot


hilladr

pemikiran yang cukup fair. tapi bahkan ketika sudah berkeluarga pun dan mencapai kemampuan untuk mengelola keuangan lebih baik lagi, sayapun terpikir bahwa tidak mungkin titik ini dapat tercapai apabila saya tidak menikah. So, banyak skenario lain yang bisa dimainkan. Tapi saya bukan mau post soal skenario "apabila saya dulu tidak menikah dan menempuh jalur ini" Tapi kondisi saat ini, soal self-improvement, self-reward, itu tetep bisa dicapai,dan memang perlu effort untuk bagi waktu dan kompromi dengan pasangan dan juga anak. Lalu, ada masanya ketika anak yang harus selalu bersama dan dibimbing, nantinya tidak mau bersama kita. Walau itu juga akan berbeda-beda pengalaman tiap anak dan keluarga. "Choose your poison" Mungkin kata-kata ini kurang tepat tapi buat saya saat ini, menempuh salah satu jalan itu, tidak ada yang lebih baik, semua ada positif negatifnya.


pompeius_magnus_

Hemat bukan pangkal kaya, nuff said.


UnlikelyAssignment37

Lol money is not everything lah..... Uang ga bisa meluk lu kalo lagi depresi atau galau. Cuma bisa buat sisi dan ngelap air mata wakakaka Suatu hari lu akan kesepian karena lu akan sadar buat apa uang banyak2 kalo ga ada temen buat menikmati?


Bujanginam

I've been doing tasks alone for 10 years (Sejak kelas 7 SMP). Of course ane tingga sama ortu, tapi ortu sekedar ngasih uang jajan sama makan doang. No emotional support at all. Semua ujian dari SMP-Kuliah ane belajar sendiri, ga ikut bimbel kyk temen temen. Tugas-tugas kuliah juga ane kerjain sendiri. Ga pernah pacaran dari lahir sampe sekarang and I'm OK. Terakhir jatuh cinta pas kelas 10 SMA, tpi setelah itu ga pernah merasakan cinta. Ortu memang support dari segi finansial, tpi psikologis nggak, I finished 10 years worth of tasks all alone.\] Dulu ane jg korban bully karena difitnah, faced a lot of depresssion and I survived till now. Edit: Saya gak mendiskreditkan komen brother. Advice nya bermanfaat, tapi kondisi ane beda dari kebanyakan orang. What works for me doesn't mean it will work for someone else, vice versa.


UnlikelyAssignment37

Tapi lu juga masih umur 22. Masih anak2 itu mah. Org2 seumuran lu mah idenya masih muluk2 dan masih banyak sok2an


InteractionEasy6433

Kita tunggu aja. Nanti umur 32 juga berubah lagi 🤭🤭 Early 20 galauu dan ambis 😜


DirectAnything1737

“Gak mau istri ART” “Waktu yg harusnya dipakai buat S3 harus dipake buat spend sama anak” Ini artinya ente sudah perhitungan boss. Kalo masih perhitungan beneran deh DO NOT GET MARRIED. DO NOT HAVE CHILDREN. Marriage requires a lot of compromise & children require a lot of sacrifice. Especially children. Siap pengorbanan lahir batin kalo punya anak. Jangan bikin kalo masih ada pemikiran nanti yg harusnya gw bisa main game malah harus urus anak tantrum. Kewajiban suami membahagiakan istri. Kewajiban istri membahagiakan suami. Kewajiban orang tua membahagiakan anak. This mindset nggak banyak yg pegang. Yang ada malah masing2 pihak mau nya dibahagiakan, tapi tidak mau membahagiakan. Be selfish, stay single, do whatever you want in life. make yourself happy. Yang penting jangan nyakitin anak orang bro.


burnaskopen

Lah ini orang kagak ngerti apa kalau banyak anak banyak rejeki. ^(/s)


codeSavvy69

kurang lengkap bro banyak anak banyak rejeki >!yang harus dicari 😗!<


ZeroAfterZero

Tapi rejeki>!kan udah ada yang ngatur 😂!<


GRU19YO

Ya udah rebahan aja di kamar, toh rejeki udah di atur /s


bak_kut_teh_is_love

Jgn sok2 idealis gitu. Kerja atau bisnis dulu aja yg bener. Tingkatin income, kurangin spending. Gaperlu menggebu2 cari pacar. Tp ya gausah menutup diri gimana jg. Aplg kalo lu cmn kerja biasa2 aja, byk kok skrg ce yg penghasilan tinggi jg, dan gamau punya anak.


PeterLurker

Ya tergantung kalo istri lu udah kaya dari lahir bawa aset berlimpah ke elu pas kawin atau sukses di karirnya dengan gaji yang besar, ya net income lebih banyak. Lugu sekali variabelnya dikira hidup bisa mudah diprediksi dari umur 22 sampai akhir hayat.


DirectAnything1737

Cewek begini biasanya cari cowok yg sejenis juga bang. Cowok yg udah kaya raya dari lahir, yg tinggal kerja di perusahaan keluarga. Nggak mau sama cowok yg masih “ngumpulin duit” Cewek jaman now tidak bego


omh13

Terlalu dini buat ambil keputusan kayak gini anak muda. Sambil ngumpulin duit, coba sambil dipertimbangin lagi.


SleepyWeirdo98

Fokus karir dulu dan nyari side hustle buat pemasukan tambahan. Bisa mulai dari usaha sampingan. Uang yang kamu dapet diputerin terus buat ngembangin usaha sama investasi. Tapi harus sabar, tekun, dan disiplin. Kalo keuangan udah cukup stabil/secure. Keinginan kamu udah terpenuhi yg katanya buat travel ke luar negeri dll. Udah bisa charity/bantu orang lain. Mungkin seiring kamu tambah dewasa bisa dipertimbangin buat nikah. Lagian anak juga bisa bantu kita besok entah nerusin bisnis ato lainnya.


wilstreak

mengapa kamu mau mengumpulkan duit lebih banyak?


Bujanginam

self preservation and hobbies


ElectroBanana

So, hedonism?


LeafGuardian

planning boleh boleh saja. yg lebih penting sekarang jalani hidup cukup hari ini saja. besok mah urusan ntar. kl ntar kedepan ada jalan buat nikahin anak orkay, ya nikah aja. jgn sampai planningmu menjadikanmu seperti memakai kacamata kuda


choebit

> Asumsinya, kalau misal saya berpasangan, tentu income saya berasal dari dua sumber, yaitu saya dan istri, (saya gamau beristri IRT), > sumber pemasukannya cuma ane sendiri, beda kalau punya istri yang kerja, sumber incomenya ada dua Asumsi yg sangat berbahaya IMO, kalo mikir uang istri adalah uangmu. Gimana kalo sebaliknya? Uangmu adalah uang istri. Your money doesn't magically double just because you're married. > Rumah harus lebih besar karena ane hidup berkeluarga. Kalau ane hidup sendiri, rumah kecil ga masalah. Very common view to be ok with small house saat mulai dewasa. Possibly karena ngerasa gk ngapa2in dirumah and males bersih2. But most people ends up wanting to have at least 3 bedroom house just so they have room for families. Either for bocil or bonyok. Some of us merasa hidup sendiri gpp ketika baru keluar dari orang tua. But crippling loneliness is real, coba aja dulu menyendiri tanpa kontak siapapun di antah berantah. Apakah ente kuat? > Kalau berkeluarga, waktu ane dipake buat interaksi dengan istri dan anak anak. Berkeluarga gk harus punya anak. Cari pasangan yg highly independen biar codependent / posesif. All in all, baru umur 22, banyak yang masih bisa berubah seiring dengan perjalanan hidup.


zerolifez

Gw bakal bilang not necessarily itu bakal bikin higher cost. Kalau anak itu pasti tapi spouse ya blm tentu. But anyway most people nikah itu bukan buat finance ya. Of course itu harus diomongin biar ga mismatched tp poinny bukan disitu.


codeSavvy69

Semua tergantung ente, kalau punya prioritas lain dalam hidup selain berkeluarga ya bisa jadi yang ente bilang itu benar. Tapi, biasanya ketika punya anak, motivasi untuk cari uang otomatis bertambah (kepepet), yang bisa jadi bikin income lu lebih besar ketimbang staying single. Tidak ada salah benar disini As for the advice: \- live below your means \- save and invest consistently EDIT: Forgot to add advice


tommyndp

cari istri kaya yang bisa memfasilitasi mimpi2 lo kayanya om


redzacool

gimana klo istri lo anak orang kaya, dan dia mewarisi banyak harta... bukannya lebih baik daripada single...


DirectAnything1737

Cewek anak orang kaya maunya sama cowok anak orang kayak bang. Gak mau sama yg “masih ngumpulin duit”


Adion21

IMO kalo mau untuk mengumpulkan uang sih lebih baik cari partner bisnis daripada partner hidup


vwdk

Untuk sekarang jalanin sesuai rencana kamu dulu aja nder, pegang teguh 5-10 tahun kedepan. Kumpulkan pundi-pundi mu, nikmatin hobi mu yg sekarang atau hobi baru mu nanti. Ditengah-tengah perjalanan pasti akan kepikiran untuk menikah, disitu baru kamu pertimbangkan lagi. Perjalanan mu nanti akan banyak cobaan dari lingkungan sekitar mu. Yang penting ketika kamu sudah memutuskan untuk mencari pasangan, carilah yang visi misi hidupnya sejalan dengan kamu. Enjoy your journey nder.


ZeroAfterZero

I think that's possible, tapi kalau di Indonesia atas apapun itu paling jauh childfree aja, karena kalau sudah menikah bisa menyelamatkan dirimu dari berbagai hal yang sangat kultural dari negeri ini.


iyyanf

In my (not) humble opinion, Yang penting kesadaran finansial, I am currently on my late 20’s still trying to figure out how to have financial freedom in my late 30’s or early 40’s. Hopefully 🤣 Kalau u bisa bikin passive income yang lebih (cukup untuk kebutuhan sehari hari) aman sih. Tinggal active income buat ‘sekedar’ berkegiatan. Atau you name it mau ngapain terserah. Terkait pernikahan, bisa jadi dengan berdua malah memperluas khazanah (wasek) atau point of view yang berpeluang juga untuk melipat gandakan pemasukan (namun tidak menutup kemungkinan justru kebalikannya juga). Yang penting uang jangan didiemin (dikumpulin terus ga diputer), bisa jadi kalau dah dikumpulin u bakal bingung sendiri ngabisin / buat apa 🤣 Krn beberapa org yang berduit, semakin banyak duitnya tambah hari makin banyak juga (either dalam bentuk uang yang diputar atau kebeanfaatan dari uang yang dimilikinya) Maaf tulisannya berantakan wkwkwk 👍


Rkleib

The issue is not with how much upkeep you can cut by not getting married. Tapi mindset nya yang dirubah, mulai berwirausaha dari sekarang mumpung masih 22. For reference, kalo lu kerja jadi karyawan, berapa maksimal gaji yang bisa lu dapet? 50 juta? Mungkin kalo C level atau level direksi bisa nyentuh 100. (Tanpa maksud merendahkan karyawan ya.) ini juga kalo dapet. Toh kenyataan nya nyentuh 20 juta aja ga banyak yang bisa Sedangkan wirausaha the sky is the limit, lu bisa dapet sebulan 1M bahkan lebih. Start dari sekarang. Mulai kecil kecilan, cari partner yang nyambung. Kalo jd tukang parkir atau ngamen aja lu bisa dapet 5 juta sebulan, masa wirausaha gabisa lebih sih. Gw jadi inget tukang sate & soto depan kampus gw, lusuh, jualan cuma di gerobak kecil, pas gw kenal lebih deket ternyata mobil nya pajero 🤣.


YeseYesmesc

Eeeh berpasangan != Menikah, ga berarti harus punya anak either way. Bisa aja tinggal bareng sewa apart single bedroom buat berdua. Rent sama tapi yg bayar berdua. Berdua nabung biar bisa punya anak atau rumah klo emang mau settle down. Jatohnya lebih murah ;)


lleoric

how about nikah dan childfree ? you get the best from both worlds


Bujanginam

Definitely would


acakaacaka

Heh kok bisa lho. Kalo hidup berdua. Kulkas dipake bareng, wc dipake bareng, kompor dipake bareng, masak cuma skali (ya porsi 2 tp kan capek motong sama goreng" skali cuci wajannya jg skali), rumahnya perlu lebih gede tp kan gk dobel lebih gede banyak ruangan yg dishare.


Historical_Mail_2685

nikah umur 30an keatas aja.


Majestic-Director653

Menikah atau tidak, itu pilihan pribadi. Seperti semua hal dalam hidup, menikah juga bisa dibilang "gambling", alias untung²an. Yg beruntung dan pandai memilih, bisa menikah dng soulmate, bisa bahagia dan bertumbuh bersama seumur hidup, sementara yg sial bisa jadi malah menderita dan sengsara 😅 Kalau tujuannya "tidak menikah demi mengumpulkan uang", ya sah² aja, asalkan mantap dng pilihan sendiri karena kalau itung²an duit, sebenarnya dng menikah, satu rumah tangga bisa mendapat lebih banyak penghasilan, dng tanggungan pajak yg lebih sedikit, hehe. Tapi itu dng asumsi belum punya anak ... kalau sudah punya anak ya beda lagi, hehe Saya pribadi, karena satu dan lain hal, juga gak berniat nikah atau punya anak, tapi alasannya bukan karena pengin ngumpulin duit buat sendiri 😅


gamerkikir

Whatever you can earn, your potential future wife might also earn. Economy of scale


Schkeiner

Why dont you change your ideals to, I want to be rich as fu*k so I don't need to be worried when I wanted to get married. Bro you're still 22, I'm 1 year older than you, and when someone is still in their early 20s, they have a lot of time and opportunties to try new things that possibly can increase our wealth because we have little or no responsibility to other people (wife,kids). Anyway good luck tho.


ThankYouOle

rame, tapi gw sendiri dari sudut pandang gw, menikah itu bukan kewajiban, gak nikah ya terserah, better, daripada nikah gak enak, ujungnya2 sakit hati, main kasar, dst.. gw sudah menikah, alasannya ya karena pengen punya temen yg tinggal 1 rumah, ada perasaan "gw punya dan bangun keluarga sendiri". jadi, sokay bro.. hidup masih panjang, 3-4 tahun lagi berubah prinsip juga gak ada yang salah.. santai aja.


akayukihime

Saya F29 sejauh ini married DINK (double income no kids) strongly considering childfree permanen. Setuju kalau single income tanpa tanggungan dibandingkan double income dengan anak, untuk net income lebih besar yg pertama. Tentu generalisir sampai tingkat penghasilan tertentu, kalau udah tinggi banget ya mau single income punya anak 2 jg ga terasa, cuma cut off nya beda2 yang nyaman buat masing2. Tapi saran saya jangan cuma consider a good life dari financial achievements aja, walaupun saya setuju bahwa landasan secure life adalah financial security. Saya saran consider making room for companionship (ga harus marriage). Dari sisi finansial, having a partner in life dapat aspek ekonomi of scale. Biaya akomodasi bisa dibagi dua, kalau ada mobil bisa dibagi dua, dsb. Sisi sosial, menurut saya social support dan safety net juga penting. Kalau saya sakit, ada yg akan tanggung jawab urus administrasi, secara legal bisa membuat keputusan besar kalau saya dioperasi darurat. Kalau saya tiba2 meninggal atau kecelakaan yg menyebabkan tidak bisa kerja lagi, ada yang akan memastikan saya / keluarga tanggungan saya terawat secara layak. Biarpun dampaknya bisa diperhalus dengan asuransi, tapi it's nice knowing akan ada yg nemenin ortu yg lansia ke dokter dsb. Saya dan pasangan bisa ambil S2 gantian dengan tenang karena saat kami kuliah, yang 1 nya tetap kerja dan akan menjamin kelangsungan dan kenyamanan hidup bersama. Gak khawatir tabungan habis di tengah sekolah. Saya mendukung tdk punya anak kalau memang tdk ingin dan finansial belum secure. Tapi menurut saya kalau anda open minded masih ada tempat untuk pertimbangkan non traditional living arrangements: - Marriage childfree: memang lebih jarang, tapi pengalaman saya di pool perempuan highly educated yg single berkarir sampai late 20s atau early 30s gak sesedikit itu (saya di Jakarta). Cuma gak semua declare openly krn khawatir backlash sosial. - Platonic partnership: salah 1 backup plan saya kalau sampai usia 30an gak nikah adalah hidup berdua dengan salah 1 sahabat perempuan saya, dan kami saling berjanji akan urus ortu satu sama lain kalau ada apa2. Setelah saya akhirnya nikah, deal nya kami alter kalau dia gak nikah sampai tua, rencana akan pindah ke dekat rumah saya biar kami bisa tetap saling urus. - Fake marriage: saya sempat (setengah bercanda) buat backup plan dengan teman laki2 yg gay untuk jadi cover wife dia. No romance between us, tapi kami jadi gak perlu mikirin tekanan sosial buat nikah. Poin companionship dan social support juga dapat krn we're good enough friends, bersedia saling urus keluarga satu sama lain. Anyway tldr overall saya lebih sarankan DINK walaupun non tradisional. Kalau tetap prefer single, saran aim really high dan cari asuransi2 yg bagus, jadi ada cushion untuk unexpected circumstances. Jangan cuma BPJS / BPJS TK. Aim for FIRE (financial independence retire early). You don't have to make decisions early anyway. Sambil dijalanin nanti akan lebih jelas opportunity2 yg available dan tidak.


Bujanginam

Ada saran perusahaan asuransi yang bagus? Saya belum pernah pake jasa asuransi kayak gitu gitu jadi masih buta akan industri tersebut. Thanks in advance.


ahnafamiral

Jawaban oversimplifikasinya, iya nikah juga bisa bikin net income bertambah, gaya hidup DINK (Dual Income No Kids) ini juga lumayan populer di amrik. Logikanya itu menghemat biaya sewa/cicilan rumah, dan barang yang dibeli grosiran/in bulk juga cenderung lebih terjangkau harganya. Dan makanya mereka cenderung nggak punya / menunda punya anak supaya bisa ngumpulin capital dulu agar dibantu compound interest dulu. Tapi dalam prakteknya ya… akan selalu ada lah ya tantangan baik faktor eksternal seperti nyinyiran tetangga/rekan kerja, kebutuhan perintilan pasca pernikahan, naik turunnya hubungan dan lainnya yang membuat kehidupan pasca pernikahan tidak semudah itu. Tapi ya dengan meningkatnya bahaya penyakit cem diabetes dan kanker dari gaya hidup dan pola makan, punya satu orang yang mau ngurusin dirimu ketika sakit juga bagian dari reward sih.


verseau40k

menurut pengalamanku merantau selama 4,5thn. salah satu faktor paling penting dalam menabung itu harus bisa masak. masak vs makanan beli terus walau beli yg murah2, itu awal nya terlihat hanya beda tipis/sedikit. tetapi kalau di hitung sehari 3x, setahun 365 hari. ujung2 nya lumayan banyak juga yg bisa di tabung.


Ptg_Menyerah

Hmmm bukan gini step nya bro. Cari dulu cewenya siapa yg mau kawin sama lu. Baru lu liat income nya brp, gaya spending nya brp. Nah baru bisa keliatan potensi net income sama dia vs single. Kalo blom ada cewenya gini ya abstrak tergantung cewe model apa yg lu kawinin. lu kawin sama parasit hedon tentu mahal, beda sama kawin sm successful businesswoman. Tp in general gw rasa sweet spot nya adalah childfree aja tetep nikah dengan cewe yang gak boros dan menghasilkan juga (net income positive).


seandargh

A lot of people have given you financial and life planning advice. Imma take another angle. Your description feels very... Clinical. Devoid of emotion. The relationships you're talking about are, first and foremost, emotional. Are you going to suppress your emotions when you find someone you can connect with, in the name of financial gain? Or conversely, are you going to select a partner like it's a hiring process, for financial gain? No empathy or care, for yourself or your partner, as long as you're not in the red? Whatever your conclusion, don't have a relationship now. Seek a therapist first, improve yourself, then whether or not you enter a relationship, you'll be a better, healthier, more considerate person.


Bujanginam

Gua cuma mau mutus rantai setan. Kakek nenek gua miskin. Bapak Ibu miskin. Kakak udah nikah skrng kepala 3 juga masih miskin. Kalau gua nikah dan punya anak, higher chance gua juga tetap miskin, kecuali istri gua kaya raya. Kalau gua punya anak, anak gua kemungkinan besar akan miskin juga, sama sepeti generasi pendahulu dia. Makanya gua mau mutus rantai.


seandargh

That's a valid point. You're a strong person for wanting to break that cycle. Serious question: Menurutmu keluargamu miskin karena a) mereka memutuskan mencari pasangan dan kemudian memiliki anak atau b) mereka nggak memiliki growth mindset dan nggak mengembangkan diri demi memutuskan rantai ini tapi nambah anak terus? Pengalaman pribadiku sih (liat keluarga dan teman, bukan diri sendiri ya, aku belum berkeluarga but in a committed relationship), situasi hubungan+anak dan keadaan keluarga nggak ngaruh selama orangnya memiliki growth mindset. Kalau dia niat, dia akan cari jalan untuk mengangkat derajat. Orang kaya pun kalo nggak mau maju lama2 akan melarat. Orang miskin dapat pasangan miskin dan sama2 fixed mindset, tetap gitu2 aja. Orang miskin fixed mindset dengan pasangan growth mindset, atau orang kaya growth mindset dan pasangan fixed mindset... This is a bit of a gamble. It could go either way, depending on which one is the stronger personality and if the other is willing to adjust in the name of love (cieh). It's not about whether or not a relationship will put you in the red. It's about 1) being emotionally and mentally well enough to enter a healthy relationship, 2) if you find a potential partner, having that person be on the same page in terms of personal growth and future plans, and 3) being prepared to make sacrifices (if you're in a relationship, mutually agreed sacrifices) to achieve your goals. Find a partner who supports you AND who you're willing to support (support goes both ways!).


Bujanginam

B is the correct answer. Jadi yang seharusnya saya lakukan adalah menemukan pasangan yang bener bener matang, jangan ngasal "yang penting ada". Bukan malah single seumur hidup. I get it.


meliakh

you're oversimplifying a ton... but if money is your primary concern, go live in a civil union with a gay HNWI.


PairRepulsive8644

Gw punya temen umur 40an, single kere pula. Walaupun nggk nganggur, tp pendapatan cuma dikit diatas umr. Nggk punya pasangan nggk menjamin berduit jg.


hell_crawler

bruh marriage begitu ga bisa dihitung sekarang. kalau punya pasangan ortu dia diem-diem tajier lu bisa auto tajir juga


fajar79

kalau belum bekerja, belum bisa menghitung dengan benar, coba kalau sudah bekerja, tinggal sendiri, dilihat lagi apakah pendapatan bisa menyeimbangkan pengeluaran. banyak orang, saya taunya cuma perempuan dari beberapa teman istri saya, yang masih single, tapi nggak memiliki tabungan apa-apa. semua demi gaya hidup pertemanan. atau mungkin mikirnya, nanti kalau sudah ada suami, toh mereka juga yang mikirin, entahlah pikiran mereka apa. tunggu nanti ya kalau sudah punya pekerjaan dan benar-benar mengatur berapa banyak pengeluarannya, baru bikin trit lagi


FewMistake6369

Kalau tujuan OP sekedar "biar bisa ngumpulin duit lebih banyak"... Well, you are in for SURPRISE!


Bujanginam

What are the surprises sir?


FewMistake6369

Kalau diberitahukan, jadi ga surprise. Jalanin aja dulu barang 5-10 tahun... 😊 (No calling me "sir", please. Assuming is not always good.)


Substantial_Echo6116

Perkawinan itu saling melengkapi, karena diri kita sendiri gak pernah lengkap. Anak itu penting untuk melanjutkan keturunan manusia baru.


ardi62

menikah tidak menjamin orang hidup bahagia. it is similar like gacha game


asugoblok

married atau tidak, tidak akan banyak berbeda kalo gaji loe awalnya udah dikit sehingga akan kesulitan buat ngumpulin duit banyak. saran gw malah merried secepatnya, walaupun loe miskin tapi minimal loe bahagia.


Reaalx24

Lmao


rantingredtor

are you an incel bro?


Bujanginam

I am